Yang Saya Dapat dari Kajian Nouman Ali Khan Tahun Ini

Rio Pale
3 min readApr 9, 2024

I’m today years old paham bahwa kalo hidup lagi sulit-sulitnya itu penghiburnya bukan Surat Fushilat:30
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan, "Tuhan kami adalah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka maka malaikat-malaikat akan turun kepada mereka (dengan berkata), "Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu bersedih hati; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan kepadamu."

Bukan, ternyata bukan ini ayat penghibur jiwa-jiwa yang lelah bergaji rendah. Saya ceritain kenapa.

Photo by Masjid Pogung Dalangan on Unsplash

Kurang lebih sudah tiga Ramadhan terakhir, saya nyimak deeper look-nya Ustadz Nouman Ali Khan. Tahun lalu, beliau membahas surat An-Najm. Tahun ini Al-Jumu’ah. Beliau ini istimewa, sebab menggabungkan pendekatan tadabbur dan pengajaran tafsir. English? No problem man, Ustadz Nouman pake diksi yang sangat mudah dipahami. Jangan terlalu underestimate diri sendiri.

Sampe ke episode 20, beliau menjelaskan soal “tantangan” Allah ke orang-orang Yahudi:

Katakanlah (Muhammad), "Wahai orang-orang Yahudi! Jika kamu mengira bahwa kamulah kekasih Allah, bukan orang-orang yang lain, maka harapkanlah kematianmu, jika kamu orang-orang yang benar." (Al-Jumu’ah: 6)

Kalau mereka seperti klaimnya sebagai bangsa kesayangan Tuhan, kenapa nggak minta mati. Lalu berkembang ke gimana sebenernya muslim melihat mengharapkan mati, memandang hidup, dan kematian.

Singkatnya menurut Ustadz Nouman, pandangan kaum sufi bahwa dunia ini tidak ada artinya yang harus diuji. Sebab apakah kehendak Allah menempatkan khalifah di bumi tidak ada artinya? Allah bilang lihatlah pepohonan dan gunung-gunung sebagai ayat Allah, itu juga tidak ada artinya? Tentu pandangan ini kurang lengkap. Menurut beliau, dunia ini bukan apa-apa, dibandingkan akhirat. Sebab, menurut beliau, kenapa bangsa yahudi ditandang Allah seperti di ayat atas adalah mereka mengkultuskan orang-orang alim mereka. Dan muslimin menuju ke jurang yang sama jika kaum sufi ini dibiarkan dengan pandangan yang belum lengkap tersebut; kamu mengira bahwa kamulah kekasih Allah, bukan orang-orang yang lain, maka harapkanlah kematianmu, jika kamu orang-orang yang benar."

Nah kembali ke Fushilat. Menurut beliau, ayat ini adalah penghibur bagi muslimin yang ada dalam titik terendah di akhir hidupnya. malaikat-malaikat akan turun kepada mereka ini menggambarkan yang akan terjadi pada seorang muslim yang istiqomah, meski akhir hayatnya meninggal dalam keadaan yang membuat hatinya sedih. Ini hiburan dari Allah.

Lalu yang belum sakaratul maut tapi merasa sedang di bawah titik terendah dalam hidup apa? Jawabannya adalah surat Al-Insyirah.

Bukankah Kami telah melapangkan dadamu (Muhammad)? Dan Kami pun telah menurunkan beban darimu, dan Kami tinggikan sebutan (nama)mu bagimu. Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan, sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai (dari suatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain), Dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap.

Ketika mendengar penjelasan ini, saya berpikir, Oh ternyata ayat yang menghibur kondisi emosional seorang muslim tidak harus ayat yang — katakanlah — puitik/emosional juga ya… ternyata sederhana saja, maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan, sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Bahkan setelahnya diberi tutorial soal tawakkal, Maka apabila engkau telah selesai (dari suatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain), Dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap.

Buat temen-temen yang mungkin secara iseng baca tulisan ini dan berpikir: ini Rio kemana aja baru ngeuh? saya gapapa. Bahkan ibaratnya kalau take away Ramadhan saya tahun ini cuma ini, saya sudah bersyukur banget. Sebab sebelumnya saya berusaha menghibur diri dari kegagalan-kegagalan dengan Fushilat: 30, hehehe gimana sih, kan masih sehat, belum sakaratul maut.

Ngomong-ngomong saya merekomendasikan banget kajian-kajiannya Ustadz Nouman Ali Khan. Buat temen-temen yang suka nyimak ada di youtube, buat yang suka dengerin audio ada di spotify. Kadang saya ga habis pikir topik-topik berat (mostly beliau pendekatan Quran-nya dengan bahasa) disampaikan dengan begitu ringan dan bahkan contoh-contoh yang mudah dipahami. Bahkan kemarin sempat juga beliau menjelaskan surat Jumu’ah ini juga menjawab klaim yang ditulis ulama-ulama yahudi di talmud dengan mengutip talmud.

Ga masuk akal; kok tetiba nyimak talmud di kajian Quran.

___

Rio Pale | Sukabumi, Hari Terakhir Ramadhan 1445 H

--

--

Rio Pale

Pria sederhana dengan pikiran rumit | sajak, cerita, opini